Selasa, 25 November 2014

Tugas Ekonomi Koperasi (Softskill)

Nama  : Daksina Syalsa Pertiwi
Kelas   : 2EA31
NPM    : 11213979
Softskill “Koperasi”

SOAL

1.      Jelaskan dampak berdirinya organisasi koperasi bagi perekonomian di Indonesia?
Jawab :
Dampak Mikro dari suatu Koperasi
Dampak mikro yang bersifat langsung terhadap para anggota dan perekonomiannya, yang timbul dari peningkatan jasa pelayanan perusahaan koperasi dan dari kegiatan-kegiatan kelompok koperasi. Jika pelayanan tersebut diterima oleh anggota dapat :
ü Menerapkan metode-metode produksi yang inovatif, yang memungkinkan peningkatan produktivitas dan hasil produksi keseluruhannya dalam jumlah yang besar.
ü Melakukan diversivikasi atau spesialisasi dalam proses produksinya.
Dampak mikro yang bersifat tidak langsung terhadap lingkungan organisasi koperasi dapat secara serentak memberikan kontribusi pada perkembangan social dan ekonomi. Dampak-dampak persaingan dari koperasi; pembentukan suatu perusahaan koperasi dalam situasi pasar yang ditandai oleh persaingan, akan memaksa para pesaing lainnya untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan mereka.
Dampak Makro dari Organisasi Koperasi
Ada 4 kontribusi-kontribusi dalam beberapa bidang :
1.      Politik
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan “politik”, sejumlah
harapan dari dampak belajar para anggota koperasi, yang berpartisipasi secara
aktif dalam lembaga-lembaga kopersi yang diorganisasi secara demokratis.



2.      Sosial
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan “social budaya”. Wadah ini sebagai perkumpulan yang bersifat sukarela dalam proses pembangunan dari bawah diharapkan akan bertitik tolak dari struktur social yang ada, dan akan merangsang inovasi-inovasi tertentu yang dapat mengubah masyarakat tradisional tanpa merusaknya.
3.      Ekonomi Sosial
Jika koperasi berhasil meningkatkan pelayanannya secara efisiensi bagi para anggotanya yang secara social ekonomis “lemah” dan “miskin”, maka ia telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap proses integrasi ekonomi dan social.
4.      Ekonomi
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan ekonomi :
a.      Perubahan secara bertahap perilaku para petani dan pengusaha kecil dan menengah yang semula berpikir tradisional menjadi termotivasi dan akan memperoleh kesempatan untuk memanfaatkan sumber dayanya sendiri.
b.      Diversivikasi struktur produksi, perluasan usaha pengadaan bahan makanan dari bahan mentah.
c.       Peningkatan pendapatan dan perbaikan situasi ekonomi para petani, pengrajin, dan pekerja lepas dapat mengurangi kemiskinan di pedesaan.
d.      Peningkatan kegiatan pembentukan modal dan perbaikan “modal manusia” melalui pendidikan latihan manajer, karyawan, dan anggota.
e.      Transformasi secara bertahap para petani yang orintasinya pada pemenuhan kebutuhan dasar ke dalam suatu system ekonomi yang semakin berkembang, melalui pembagian kerja dan spesialisasi yang semakin meningkat.
f.        Pengembangan pasar, perbaikan stuktur pasar, perilaku pasar dan prestasi pasar, dan persaingan semakin efektif akan memperbaiki koordinasi yang saling membantu dari berbagai rencana ekonomi konsumen dan produsen berbagai barang dan jasa.


2.      Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan koperasi kurang berkembang pesat di Indonesia?
Jawab :
Berikut ini faktor-faktor yang menyababkan koperasi kurang berkembang pesat di Indonesia:
·  Kurangnya penyuluhan dan pelatihan terhadap masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan agar mau memliki organisasi usaha sendiri.
·  Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mau berkecimpung secara langsung dalam oraganisasi koperasi serta lingkungan yang tidak mendukung berkembangnya koperasi karena dinilai kurang menguntungkan secara finansial
·  Kurangnya dana dari pemerintah untuk memulai usaha ini disebabkan karena persyaratan yang terlampau susah dan cenderung tidak dapat dimengerti oleh para pelaku usaha seperti masyarakat.
·  Kurangnya dana tambahan dari pemerintahan untuk operasional dan pemeliharaan mesin yang cenderung diawal produksi pasti membutuhkan biaya besar untuk menangani masalah tersebut.
·  Akibat dana yang kecil, mengakibatkan produksi yang dihasilkan koperasi juga sedikit, namun biaya produksi besar sehingga harga barang menjadi mahal dan tidak sanggup bersaing dengan produk-produk yang dihasilkan negara lain.
·  Orang-orang yang mengurus koperasi juga cenderung tidak kompeten, karena banyak anak-anak muda yang justru malah enggan mengurus kopeari dan malah orang yang sudah lanjut usia dan cenderung kurang berwawasan luas yang malah banyak berkecimpung dibidang ini, sehingga koperasi hanya terkenal di negara sendiri saja dan tidak bisa memperluas pangsa pasarnya ke kancah internasional.
·  Bertambahnya pesaing bisnis baru dan lebih kreatif yng berusaha mengambil pangsa pasar dari penjualan barang-barang hasil produksi koperasi.
·  Maraknya kebijakan impor yang dilakukan pemerintah, seperti impor kedelai, jagung dll yang harganya dijual jauh lebih murah ketimbang produk-produk koperasi yang harganya lebih mahal.
·  Kurangnya promosi dan sosialisasi terhadap koperasi dan produk-produknya yang dipasarkan dimasyarakat karena mahalnya biaya pemasaran itu sendiri.
·  Pengelolaaan yang tidak profesional dari masing-masing pihak yang biasanya lebih mementingkan ego pribadi dalam menjalankan koperasi tersebut.
Membaca faktor-faktor dan melihatnya secara langsung membuat kita sangat sadar bahwa permasalahan koperasi di negara Indonesia sudah sangat kritis sehingga diperlukan langkah cepat dari pemerintah dan berbagai pihak untuk menyelamatkan koperasi dengan berbagai solusi dan kebijakan-kebijakan yang pro terhadap koperasi sehingga dapat memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat.

3.      Menurut pandangan saudara bagaimana peran perguruan tinggi, pemerintah, perbankan, dan masyarakat menjadi hal yang sangat penting bagi pertumbuhan koperasi di indonesia?
Jawab :
A.      Peran Pemerintah
-          Memberi bimbingan berupa penyuluhan, pendidikan ataupun melakukan penelitian bagi perkembangan koperasi serta bantuan konsultasi terhadap permasalahan koperasi.
-          Melakukan pengawasan termasuk memberikan perlindungan terhadap koperasi berupa penetapan bidang kegiatan ekonomi yang telah berhasil di usahakan oleh koperasi untuk tidak di usahakan oleh badan usaha lainnya.
-          Memberikan fasilitas berupa kemudahan permodalan, serta pengembangan jaringan usaha dan kerja sama.
B.      Peran Perguruan Tinggi/Pendidikan
-          Koperasi dapat dijadikan pembelajaran bagi siswa sekolah. Praktek hidup bermasyarakat dipelajari di dalam koperasi yang merukapan bagian kecil dari kehidupan bermasyarakat di negara demokrasi ini.
C.      Peran Masyarakat/Sosial
-          Mendidik para anggotanya untuk memiliki semangat kerjasama dalam membangun tatanan sosial masyarakat yang lebih baik.
-          Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang bersifat demokratis melindungi hak dan kewajiban setiap orang.
-          Mendorong terwujudnya suatu kehidupan masyarakatyang tentram dan damai.
D.     Peran Perbankan
-          Penciptaan uang.
-          Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran.
-          Penghimpunan dana simpanan masyarakat.
-          Mendukung kelancaran transaksi internasional.
-          Penyimpanan barang-barang berharga.

-          Pemberian jasa-jasa lainnya.

Minggu, 02 November 2014

Biografi Gusti Muhammad Hatta

Gusti Muhammad Hatta

Nama Lengkap : Gusti Muhammad Hatta
Profesi : -
Agama : Islam
Tempat Lahir : Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
Tanggal Lahir : Senin, 1 September 1952
Zodiac : Virgo
Warga Negara : Indonesia

BIOGRAFI
Gusti Muhammad Hatta adalah salah satu dari jajaran Menteri Republik Indonesia. Dia dilantik menjadi Menteri Riset dan Teknologi di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II pada tanggal 19 Oktober 2011. Dia menggantikan tugas dari Menteri sebelumnya bernama Suharna Surapranata. Dia bertugas di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Gusti Muhammad Hatta dilahirkan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia, pada tanggal 1 September 1952. Sebelum menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, Gusti Muhammad Hatta telah memiliki kedudukan Menteri lainnya sebagai Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia sejak tanggal 22 Oktober 2009 hingga terjadinya perombakan di kabinet Indonesia Bersatu jilid I pada tanggal 18 Oktober 2011.

Gusti Muhammad Hatta, atau lebih akrab disapa dengan nama Hatta, adalah sosok yang peduli terhadap lingkungan dan tulen. Dia merupakan Alumni dari Univesitas Lambung Mangkurat Fakultas Kehutanan dan memperoleh gelar Sarjana. Selanjutnya, dia meneruskan pendidikan perkuliahannya di Univesitas Gajah Mada hingga meraih gelar Magister. Gelar Doktor ia dapatkan ketika ia telah mengenyam pendidikan di Universitas Wageningen, Belanda.

Sebelum memangku jabatan politik, Gusti mengawali karir sebagai dosen di Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM). Selama mengabdi di almamaternya, Gusti kerap dipercaya menduduki berbagai jabatan akademis di antaranya, menjadi Ketua Program Studi Silvikultur (1981-1982), Pembantu Dekan I Fakultas Kehutanan (1983-1985), Wakil Ketua Pusat Studi Lingkungan Hidup (1993-1995) dan Ketua Pengelola Pascasarjana Program Studi Ilmu Kehutanan (2001-2003). Ia juga pernah menjadi Ketua Lembaga Penelitian UNLAM (2003-2005), Pembantu Rektor I Bidang Akademik, 2006-2009 dan pernah ikut sebagai salah satu kandidat Rektor Unlam.

Menurut Gusti,  untuk memenangkan persaingan global, penguasaan IPTEK menjadi sebuah kewajiban. Di berbagai negara, penguasaan IPTEK menjadi salah satu prioritas karena iptek dianggap bisa mengatasi berbagai permasalahan yang sedang dihadapi sebuah negara. Selain itu, bangsa-bangsa di dunia menjadikan penguasaan IPTEK sebagai identitas dirinya di panggung internasional. Riset dan analisis oleh: Giri Lingga Herta Pratama
PENDIDIKAN
·         Sarjana di Univesitas Lambung Mangkurat Fakultas Kehutanan
·         Magister di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
·         Doktor di Universitas Wageningen, Belanda
KARIR
·         1981-1982 : Ketua Program Studi Silvikultur
·         1983-1985 : Pembantu Dekan I Fakultas Kehutanan UNLAM
·         1993-1995 : Wakil Ketua Pusat Studi Lingkungan Hidup UNLAM
·         2001-2003 : Ketua Pengelola Pascasarjana Program Studi Ilmu Kehutanan
·         2003-2005 : Ketua Lembaga Penelitian UNLAM
·         2006-Nov. 2009 : Pembantu Rektor Bidang Akademik UNLAM
·         2009-sekarang : Menteri Riset dan Teknologi Indonesia Republik Indonesia

Sumber : http://profil.merdeka.com/indonesia/g/gusti-muhammad-hatta/