Rabu, 19 April 2017

"CONDITIONAL SENTENCE"


Name  : Daksina Syalsa Pertiwi
NPM   : 11213979
Class   : 4EA31
Tugas 2 Bahasa Inggris Bisnis 2 #Softskill

“CONDITIONAL SENTENCE”

Question and Answer!

Explain “What is Conditional Sentence?”
In My Opinion :
Conditional Sentences are also known as Conditional Clauses or If Clauses. They are used to express that the action in the main clause (without if) can only take place if a certain condition (in the clause with if) is fulfilled. There are three types of Conditional Sentences.

Based on Google :
Conditional Sentences are sentences expressing factual implications or hypothetical situations and their consequences. They are so called because the validity of the main clause of the sentence is conditional on the existence of certain circumstances, which may be expressed in a dependent clause or may be understood from the context.
(https://en.wikipedia.org/wiki/Conditional_sentence).

1.      Type 1 “Present Tense” = If + Present Tense, Subject + Will + V1.
*Negative :
1. I get scholarship, unless I can’t study abroad since I don’t have enough money.
2. We will not come to your party if you don’t invite us.
3. I don’t need your reason coming late.
4. We don’t go to work everyday since on sunday we are free.
5. Usually, rain doesn’t pour down in the summer, but it does now.

*Positive :
1. Vinni needs much time to do it.
2. Dani and Shena like to drink Cola.
3. Fristy looks so perfect with those rings.
4. Almeta and they go to campus by a van.
5. Annora eats many vegetables everyday.

2.      Type 2 “Past Tense” = If + Past Tense, Subject + Had + V3, Be (were), Subject + Would + V1.
*Negative :
1. She did not go to school yesterday because since three days ago she has been sick.
2. I did not tell you the truth because I was afraid you would be shocked.
3. Chaca did not attend my weeding party since she is my ex girl friend.
4. Dafa did not give up although Jane refused to marry him.
5. Many of life’s failures are people who did not realize how close they were to       success when they gave up.

*Positive :
1. Jokowi won the president election several months ago.
2.tried to call you yesterday, but no one picked up my phone.
3. I get a head ache because I worked full time yesterday.
4. I and my family moved to Los Angles last month.
5. I would help you if I had much spare time.


3.      Type 3 “Past Perfect Tense” = If + Past Perfect Tense, Subject + Would Have + V3.
*Negative :
1. I refused to go to KFC yesterday because I wasn’t hungry. I had eaten.
2. I would have got all the chances if you had helped me that time.
3. If I had come to the meeting I would have been promoted.
4. Roger Danuarta had disappeared from entertainment since 10 years ago.
5. I had been too hungry to wait you yesterday, so that I went by myself.

*Positive :
1. We hadn’t lived in Bekasi since five years ago.
2. Danish had not given us a lot of money since we arrived.
3. You had not taken this medicine since 2000.
4. We just had not sat when the bell rang.
5. They had not gone there before.

Kamis, 30 Maret 2017

Tugas Softskill 1 Bahasa Inggris Bisnis 2




Name  : Daksina Syalsa Pertiwi
NPM   : 11213979
Class   : 4EA31
Bahasa Inggris Bisnis 2 #Softskill



KAI TAKES OVER GREATER JAKARTA LRT FINANCING


Phrases and Sentences on Article from The Jakarta Post

1.      Phrases and Clauses
Phrases and clauses are both groups of words that work together in a sentence. A clauses has a subject and predicate, and a phrases is missing something.

2.      Sentences
Sentences come in four flavors : declarative, exclamatory, interrogative, and imperative.

*10 Phrases and 10 Sentences, are :

ü 10 Phrases :
1.        Is stepping
2.        A limited
3.        Would become
4.        On Friday
5.        Has been assigned
6.        Was pleased
7.        Will run
8.        Will help
9.        Being finalized
10.     Will persuade

ü 10 Sentences :
1.        The state “thrown in the towel” over fully financing the light rail transit (LRT) project.
2.        The government has engaged in intensive discussions about how to keep the project running.
3.        The government would then aid the company through the state budget.
4.        KAI has secured a PMN of Rp. 2 trillion from the 2015 state budget.
5.        Sugihardjo admitted that the total investment required for all the facilities and infrastructure would balloon to Rp. 27 trillion.
6.        The government will also revise the presidential regulation to cater to the new payment scheme.
7.        The Greater Jakarta LRT contruction was divided into two phases.
8.        AdhiKarya has so far spent more than Rp. 2 trillion on the project.
9.        Finance Deputy Minister Mardiasmo estimated that the additionalPMN for KAI would be Rp. 5,6 trillion.
10.    The government would consider the fare for the LRT and the estimated number of passengers.


Kamis, 28 April 2016

KARANGAN ILMIAH

Nama  : Daksina Syalsa Pertiwi
NPM   : 11213979
Kelas   : 3EA31
B. Indonesia 2 #Softskill

KARANGAN ILMIAH

1.    Karangan Ilmiah
Karangan merupakan karya tulis yang dihasilkan dari kegiatan mengungkapkan pemikiran dan menyampaikannya melalui media tulisan kepada orang lain untuk dipahami. Sedangkan karangan ilmiah menurut Brotowidjoyo adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Jadi, karya ilmiah adalah suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah yang dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka dan dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris. Bentuk karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Sedangkan jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.

2.    Skripsi, Tesis, dan Disertasi
a.      Skripsi
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah atau karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan dari pendapat orang lain. selain itu skripsi dibuat bertujuan untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar sarjana. skripsi dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
-          Langsung (Observasi Lapangan)
-          Tidak Langsung (Studi Kepustakaan)
b.      Tesis
Tesis merupakan karya ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian tehadap suatu hipotesa. jadi misal ada suatu hipotesa atau atau sesuatu yang masih praduga atau butuh diuji kebenarannya maka dilakukanlah pengujian terhadap praduga tersebut. tesis sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. tesis ditulis untuk meraih gelar magister (S2).
c.       Disertasi
Karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif.disertasi ini ditulis untuk meraih gelar doktor (S3)

3.    Karangan Ilmiah Populer
Karya ilmiah populer merupakan suatu karya yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.
Menurut Liang Gee (dalam Dalman, 2012: 155) karangan ilmiah populer adalah semacam karangan ilmiah yang mencakup ciri-ciri karangan ilmiah, yaitu menyajikan fakta-fakta secara cermat, jujur, netral, dan sistematis, sedangkan pemaparannya jelas, ringkas, dan tepat.
Menurut Wardani (2007:17) karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.

4.    Laporan
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan  untuk informasi yang dibutuhkan, berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor telah  melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.

5.    Jurnal Ilmiah
Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan . Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal dapat terbitan berarti berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan.
Jurnal ilmiah dianggap sebagai sumber informasi primer atau yang paling penting di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Jurnal ilmiah berisi kumpulan artikel yang dipublikasikan secara periodik, ditulis oleh para ilmuwan peneliti untuk melaporkan hasil-hasil penelitian terbarunya. Karena itulah, keberadaan jurnal ilmiah merupakanhal yang penting untuk terus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tulisan atau artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah, sudah mengalami proses peer-review dan seleksi ketat dari para pakar di bidangnya masing-masing. Proses peer-review ini dijalankan untuk menjamin kualitas dan validitas ilmiah artikel yang dimuat.

Referensi :



Kamis, 07 April 2016

KARANGAN ILMIAH DAN NON ILMIAH

NAMA   : DAKSINA SYALSA PERTIWI
NPM      : 11213979
KELAS  : 3EA31
BAHASA INDONESIA 2 #SOFTSKILL

KARANGAN ILMIAH DAN NON ILMIAH

1.    PENGERTIAN KARANGAN
Karangan yang terdiri dari beberapa paragraf, masing-masing dari paragraf tersebut  berisi  pikiran  utama  dan  diikuti  oleh  pikiran-pikiran  penjelas.  Sebuah paragraf  belum  tentu  dapat  berwujud  keseluruhan  karangan.  Namun,  sebuah paragraf  sudah  bisa  memberikan  suatu  informasi  kepada  pembaca  karena  ada kalanya  suatu  karangan  hanya  berisi  satu  paragraf saja sehingga dalam  karangan tersebut hanya berisi satu pikiran pokok. Baiklah mari kita bahas lebih jauh apa yang dimaksud dengan pengertian karangan.
Pengertian Karangan Menurut Ahli. Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan (Ahmadi, 1988: 20). Begitu juga istilah karangan (komposisi) yang dikemukakan Ahmadi (1990: 1) bahwa karangan diartikan sebagai rangkaian kata-kata atau kalimat. Selain itu, karangan menurut Gie (1995: 17) memiliki pengertian karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca.
1.      Sirait, dkk (1985: 1) memberi batasan pengertian karangan adalah setiap tulisan yang diorganisasikan yang mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan tertentu biasanya berupa tugas di kelas.
2.      Widyamartaya (1990) mengatakan bahwa mengarang dapat dipahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksud oleh pengarang.
3.      Karangan merupakan suatu proses menyusun, mencatat, dan mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvensional yang dapat dilihat. Karangan terdiri dari paragraf-paragraf yang mencerminkan kesatuan makna yang utuh.
4.      Menurut Keraf (1994: 2) pengertian karangan adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata demi kata sehingga menjadi sebuah kalimat, paragraf, dan akhirnya menjadi sebuah wacana yang dibaca dan dipahami.

2.    MACAM-MACAM KARANGAN  
Berikut ini ialah macam-macam karangan menurut tujuannya, dan beserta pengertiannya:
1.      NARASI
Adalah karangan yang berisi tentang rangkaian peristiwa yang susul-menyusul sehingga membentuk alur cerita.
2.      DESKRIPSI
Adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengarkan hal tersebut.
3.        EKSPOSISI
Adalah karangan yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan.
4.         ARGUMENTASI
Adalah karangan yang bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data/fakta/konsep sebagai dasar/alasan/bukti.
5.        PERSUASI
Adalah karangan yang bertujuan mempengaruhi emosi pembaca untuk berbuat sesuatu sesuai keinginan penulis, atau karangan yang bersifat ajakan.

3.    SIFAT KARANGAN
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
1.    Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
2.    Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
3.    Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
Karya nonilmiah bersifat, antara lain :
1.    Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
2.    Persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3.    Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.

4.    BENTUK KARANGAN
1.      NARASI
Karangan atau cerita yang menyajikan rangkaian peristiwa secara berurutan. Peristiwa boleh benar-benar terjadi, tetapi boleh juga hanya imajinasi / fiksi.
2.      DESKRIPSI
Karangan yang melukiskan suatu tempat, situasi, orang, atau barang / benda sehingga pembaca dapat merasakan arti atau maksud dari karangan atau tulisan tersebut.
3.      EKSPOSISI
Karangan yang berusaha menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan pembacanya dengan disertai contoh, gambar, grafik, ilustrasi, dll. Umumnya berbentuk prosa. Langkah-langkahnya adalah:
a.    Menentukan tema,
b.    Menentukan tujuannya,
c.    Memilih materi,
d.    Memilah materi yang ingin diambil,
e.    Membuat kerangka karangan, dan
f.     Mengembangkan kerangka karangan.
4.      ARGUMENTASI
Karangan yang berusaha memberikan alasan dengan bukti yang kuat. Argumentasi ada yang panjang, yang pendek, bahkan dapat terdiri atas beberapa kalimat atau hanya satu kalimat saja.
5.      PERSUASI
Karangan yang berisi ajakan kepada pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh, dan bukti meyakinkan sehingga pembaca membenarkan dan bersedia melaksanakan ajakan tersebut. Pada umumnya karangan ini bebentuk prosa.

5.    CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH
a.    Menyajikan fakta obyektif secara sistematis.
b.    Pernyataannya cermat, tepat, tulus, dan benar serta tidak memuat terkaan.
c.    Penulisnya tidak mengejar keuntungan pribadi. 
d.    Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual, dan prosedural.
e.    Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta.
f.     Tidak emotif menonjolkan perasaan.
g.    Tidak bersifat argumentatif, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta.
Menurut Haryanto, ciri-ciri karangan ilmiah dapat disimpulkan bahwa penyajiannya berdasarkan fakta, sistematis, tepat, tidak mengejar keuntungan pribadi.

6.    CIRI-CIRI KARANGAN NON ILMIAH
a.    Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b.    Fakta yang disimpulkan subyektif,
c.    Gaya bahasa konotatif dan populer,
d.    Tidak memuat hipotesis,
e.    Penyajian dibarengi dengan sejarah,
f.     Bersifat imajinatif,
g.    Situasi didramatisir,
h.    Bersifat persuasif.
i.      Tanpa dukungan bukti

7.    CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH POPULER
Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu :
1.    Struktur
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
2.    Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.    Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa impersonal .
4.    Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Referensi :