Kamis, 07 April 2016

KARANGAN ILMIAH DAN NON ILMIAH

NAMA   : DAKSINA SYALSA PERTIWI
NPM      : 11213979
KELAS  : 3EA31
BAHASA INDONESIA 2 #SOFTSKILL

KARANGAN ILMIAH DAN NON ILMIAH

1.    PENGERTIAN KARANGAN
Karangan yang terdiri dari beberapa paragraf, masing-masing dari paragraf tersebut  berisi  pikiran  utama  dan  diikuti  oleh  pikiran-pikiran  penjelas.  Sebuah paragraf  belum  tentu  dapat  berwujud  keseluruhan  karangan.  Namun,  sebuah paragraf  sudah  bisa  memberikan  suatu  informasi  kepada  pembaca  karena  ada kalanya  suatu  karangan  hanya  berisi  satu  paragraf saja sehingga dalam  karangan tersebut hanya berisi satu pikiran pokok. Baiklah mari kita bahas lebih jauh apa yang dimaksud dengan pengertian karangan.
Pengertian Karangan Menurut Ahli. Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan (Ahmadi, 1988: 20). Begitu juga istilah karangan (komposisi) yang dikemukakan Ahmadi (1990: 1) bahwa karangan diartikan sebagai rangkaian kata-kata atau kalimat. Selain itu, karangan menurut Gie (1995: 17) memiliki pengertian karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca.
1.      Sirait, dkk (1985: 1) memberi batasan pengertian karangan adalah setiap tulisan yang diorganisasikan yang mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan tertentu biasanya berupa tugas di kelas.
2.      Widyamartaya (1990) mengatakan bahwa mengarang dapat dipahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksud oleh pengarang.
3.      Karangan merupakan suatu proses menyusun, mencatat, dan mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvensional yang dapat dilihat. Karangan terdiri dari paragraf-paragraf yang mencerminkan kesatuan makna yang utuh.
4.      Menurut Keraf (1994: 2) pengertian karangan adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata demi kata sehingga menjadi sebuah kalimat, paragraf, dan akhirnya menjadi sebuah wacana yang dibaca dan dipahami.

2.    MACAM-MACAM KARANGAN  
Berikut ini ialah macam-macam karangan menurut tujuannya, dan beserta pengertiannya:
1.      NARASI
Adalah karangan yang berisi tentang rangkaian peristiwa yang susul-menyusul sehingga membentuk alur cerita.
2.      DESKRIPSI
Adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengarkan hal tersebut.
3.        EKSPOSISI
Adalah karangan yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan.
4.         ARGUMENTASI
Adalah karangan yang bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data/fakta/konsep sebagai dasar/alasan/bukti.
5.        PERSUASI
Adalah karangan yang bertujuan mempengaruhi emosi pembaca untuk berbuat sesuatu sesuai keinginan penulis, atau karangan yang bersifat ajakan.

3.    SIFAT KARANGAN
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
1.    Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
2.    Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
3.    Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
Karya nonilmiah bersifat, antara lain :
1.    Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
2.    Persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3.    Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.

4.    BENTUK KARANGAN
1.      NARASI
Karangan atau cerita yang menyajikan rangkaian peristiwa secara berurutan. Peristiwa boleh benar-benar terjadi, tetapi boleh juga hanya imajinasi / fiksi.
2.      DESKRIPSI
Karangan yang melukiskan suatu tempat, situasi, orang, atau barang / benda sehingga pembaca dapat merasakan arti atau maksud dari karangan atau tulisan tersebut.
3.      EKSPOSISI
Karangan yang berusaha menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan pembacanya dengan disertai contoh, gambar, grafik, ilustrasi, dll. Umumnya berbentuk prosa. Langkah-langkahnya adalah:
a.    Menentukan tema,
b.    Menentukan tujuannya,
c.    Memilih materi,
d.    Memilah materi yang ingin diambil,
e.    Membuat kerangka karangan, dan
f.     Mengembangkan kerangka karangan.
4.      ARGUMENTASI
Karangan yang berusaha memberikan alasan dengan bukti yang kuat. Argumentasi ada yang panjang, yang pendek, bahkan dapat terdiri atas beberapa kalimat atau hanya satu kalimat saja.
5.      PERSUASI
Karangan yang berisi ajakan kepada pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh, dan bukti meyakinkan sehingga pembaca membenarkan dan bersedia melaksanakan ajakan tersebut. Pada umumnya karangan ini bebentuk prosa.

5.    CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH
a.    Menyajikan fakta obyektif secara sistematis.
b.    Pernyataannya cermat, tepat, tulus, dan benar serta tidak memuat terkaan.
c.    Penulisnya tidak mengejar keuntungan pribadi. 
d.    Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual, dan prosedural.
e.    Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta.
f.     Tidak emotif menonjolkan perasaan.
g.    Tidak bersifat argumentatif, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta.
Menurut Haryanto, ciri-ciri karangan ilmiah dapat disimpulkan bahwa penyajiannya berdasarkan fakta, sistematis, tepat, tidak mengejar keuntungan pribadi.

6.    CIRI-CIRI KARANGAN NON ILMIAH
a.    Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b.    Fakta yang disimpulkan subyektif,
c.    Gaya bahasa konotatif dan populer,
d.    Tidak memuat hipotesis,
e.    Penyajian dibarengi dengan sejarah,
f.     Bersifat imajinatif,
g.    Situasi didramatisir,
h.    Bersifat persuasif.
i.      Tanpa dukungan bukti

7.    CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH POPULER
Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu :
1.    Struktur
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
2.    Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.    Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa impersonal .
4.    Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar